Fakta Daud Yordan Legenda Tinju Indonesia FanGir

Fakta-Fakta Daud Jordan, Legenda Tinju Indonesia

Satu lagi legenda tinju Indonesia yang patut diapresiasi, Daud “Cino” Yordan. Petinju kelahiran 10 Juni 1987 ini adalah petinju profesional Indonesia yang pernah menjadi juara dunia versi badan tinju IBO. Berdasarkan kelas, Daud Yordan pernah menjuarai masing-masing kelas featherweight, lightweight, dan super lightweight di era yang berbeda. Dikenal dengan julukan ‘Cino’, sebuah panggilan yang diberikan oleh mantan pelatih amatir asal Kuba, Carlos Jesus Renate Tores, dengan merujuk kata Chino dalam bahasa Spanyol yang berarti ‘Cina’, dikarenakan wajah yang sangat khas oriental Cina. Namun, seiring berjalannya waktu, dengan pengalaman Daud Yordan telah mengklaim julukan baru, yaitu The Peoples Champion.

Menurut Wikipedia, Daud Yordan selama berkarir sebagai petinju profesional telah mencatatkan total 47 kali pertemuan, dengan hasil 42 menang, 30 menang KO, 4 kalah dan tanpa imbang. Salah satu kekalahan Daud Yordan oleh sesama petinju Indonesia, Chris John, untuk berkesempatan merebut gelar juara dunia WBA kelas bulu.

Apa yang membuat Daud Yordan menjadi legenda?

Saat Daud Yordan muda memiliki pukulan keras di kelas bulu dan digadang-gadang sebagai juara dunia masa depan dari Indonesia. Untuk mengatasi hal ini, Daud sering mengambil inisiatif untuk menyerang ketika bertanding menumbangkan lawannya. Banyak prestasi gemilang yang telah diraih oleh Daud Yordan hingga menjadi petinju terbaik di Indonesia. Mau tau tentang fakta-fakta Daud Yordan? Ketahui 5 fakta menarik legenda tinju kebanggaan Indonesia.

FanGir jual koleksi merchandise petinju Indonesia, Chris John. Cek selengkapnya di sini.

Debut di Amerika Serikat

Karir debut Daud Yordan berada di Las Vegas, ketika melakoni laga melawan Antonio Meza asal Meksiko. Cino menjadi petinju keempat Indonesia yang dapat bertanding di AS, namun menjadi petinju pertama Indonesia yang menang di Negeri Paman Sam tersebut. Ketiga petinju sebelumnya, Ellyas Pical, Adrian Kaspari, dan Anis Roga, semua kalah dalam pertarungan di AS. Selain debut, Cino langsung berhasil dikontrak jangka panjang (kurang lebih lima tahun) oleh promotor sekaliber dunia, Golden Boy Promotions.

Tiga Kelas Juara (Super IBA, WBO Oriental, Kelas Bulu Ringan IBO)

Sebagai petinju profesional yang telah mengukir banyak prestasi di dalam dan luar negeri, Daud Yordan memiliki sebuah prestasi yang belum pernah dilakukan oleh petinju Indonesia lainnya. Dengan menjuarai tiga kelas berbeda seperti Super IBA, WBO Oriental, dan kelas bulu ringan IBO. Paling baru, Daud berhasil meraih juara dunia kelas welter junior versi International Boxing Association (IBA) setelah menaklukan Michael Mokoena.

Gelar Pertama – Sabuk WBO Asia-Pasific Youth di Jakarta

Tepat pada 17 Mei 2007, Daud Yordan berhasil mendapatkan gelar pertama sabuk WBO Asia-Pasific Youth. Keberhasilan ini diraih setelah menumbangkan Reman Salim, petinju asal Filipina. Kemudian di tahun yang sama, Daud kembali berhasil mengalahkan petinju asal Argentina, David Marchiano. Berkat kemenangan tersebut, Daud Yordan mendapatkan sabuk kelas bulu WBO Asia-Pasific Youth di Jakarta.

Baca juga:

10 Gelar Profesional

Karir yang mentereng Daud Yordan di dunia tinju tercatat sudah sampai meraih 10 gelar internasional di sejumlah kelas. Catatan itu semakin baik ketika hanya mengalami 4 kali kekalahan. Daud juga pernah menjadi juara dunia tinju kelas bulu versi Organisasi Tinju Internasional. Dengan merebut gelar juara dunia kelas bulu IBO yang kosong, di Marina Bay Sands, Singapura, ia harus melawan raja knock out (KO) asal Filipina, Lorenzo G Villanueva. Eksistensi Daud di persaingan tinju Asia dan dunia memang tak bisa dipandang sebelah mata. Dengan usia yang mencapai 34 tahun, Daud bisa merealisasikan target dengan rekor-rekor dan gelar juara yang ada.

Menang KO Petinju Eropa – Pavel Malikov

Tepat 23 April 2018 sejarah itu tercipta ketika pertandingan melawan petinju asal Rusia, Pavel Malikov. Dimana pertandingan tersebut, Malikov yang tampil percaya diri di awal pertandingan—dengan tubuh lebih berisi dan dukungan dari tuan rumah yang memenuhi area, serta memperebutkan sabuk juara WBO Intercontinental kelas ringan berjalan ketat. Kedua petinju mampu memberikan serangan-bertahan dengan gaya cenderung agresif, sedangkan Cino lebih memprioritaskan jarak dengan gaya boxer-puncher.

Setelah bertubi-tubi mendapat ancaman dari Pavel yang melakukan jap, hook, determinasi Daud Yordan masih bisa membalas hingga Pavel melakukan taktik terlarang dengan gaya menunduk terlalu rendah di ronde ke-6. Daya tahan yang mumpuni dari Cino akhirnya terbukti di ronde ke-8. Dimana keagresifan Malikov mampu dimaksimalkan oleh petinju asal Ketapang dengan satu hook keras dan jab kiri menimpa wajah. Dan hasilnya, tak disangka Pavel pun roboh seketika dengan tubuh kesakitan yang berakhir ditandu oleh tim medis keluar area. Daud Yordan berhasil menaklukan petinju Eropa asal Rusia dengan Knockout.

Disclaimer:

FanGir adalah perusahaan asal Indonesia yang beroperasi di industri ritel dan merchandise sejak tahun 2019. Menghadirkan beragam layanan dan pengalaman baru menikmati karya dari artis, atlet, hingga profesional dengan produk memorabilia berlisensi resmi. Saat ini FanGir telah menjadi mitra produksi kartu trading card dan jersey bertanda-tangan dari APPI (Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia) dan PT Liga Indonesia Baru (LIB), khusus para pemain, tim, hingga legenda sepakbola nasional.

Back to blog