Hai kolektor Indonesia, bagaimana kegiatan yang kamu lakukan selama libur lebaran, kemarin? Sudah cukup puas menikmati kuliner, kumpul bersama keluarga, hingga destinasi kampung halaman. Bahkan saat liburan, sebagian pastinya menanggalkan hobi untuk tetap bersama keluarga. Meski tidak sedikit untuk tetap eksis menjalani hobi dan koleksi dimanapun berada, tetapi ada sedikit yang berbeda dari waktu normal. Kenapa? Karena hampir semua sektor layanan dan jasa pun belum berjalan normal. Kamu yang memiliki hobi dan koleksi jadi tidak terkoneksi dengan penuh selama libur lebaran.
Bagaimana untuk kembali menjadi produktif setelah libur lebaran? Kamu bisa menggunakan cara di bawah ini untuk memaksimalkan aktivitas hobi dan koleksi.
Listing Target - Yang Tertunda, Bisa Jadi Utama
Setelah kembali ke rutinitas sebagai kolektor, hal pertama yang kamu lalui adalah cek listing target koleksi yang tertunda. Buka kembali catatan atau mulai mencatat dengan detail produk target yang kamu tuju. Nanti listing target koleksi tersebut bisa kembali jadi acuan yang mana harus jadi prioritas. Karena libur panjang lebaran tidak bisa memberikan fokus untuk kamu menargetkan barang yang dibutuhkan. Kolektor pastinya punya ‘timing’, ‘value’, dan ‘referensi’ untuk sebuah koleksi. Benar, kan?
Cari Referensi - Agar tidak tertipu Harga Murah
Setelah listing target produk koleksi, untuk lebih mendetail kamu bisa lakukan pencarian referensi. Entah itu dari teman kolektor, online shop, hingga toko offline yang menjual barang secara lengkap. Referensi bisa me-refresh secara otomatis produk koleksi—sehingga kamu bisa memiliki sumber informasi yang jelas terkait produk tersebut, termasuk harga murah tetapi ada detail sejarah (bisa jadi opsi kolektor). Ketika sudah mendapatkan informasi, gunakan tabungan kamu demi produk koleksi yang utama (jangan gegabah mendapatkan banyak barang terlebih dahulu). Hal ini untuk menghindari defisit keuangan yang terbuang.
Atur Keuangan - Batasi Pengeluaran yang tidak perlu
Atur keuangan setelah libur panjang lebaran sangat diperlukan agar aman ketika kembali ke rutinitas sebagai kolektor. Disamping menjaga tabungan tetap terkendali, kebutuhan hobi dan koleksi yang terus berjalan dapat amanah dan sesuai target. Cara mengatur keuangan adalah menyeleksi dan membatasi pengeluaran buat hobi kamu yang utama.
Setidaknya ada 30 persen dana darurat yang tetap stay sebagai jaminan yang mendesak. Apalagi kamu sebagai pekerja kantoran atau mahasiswa yang notabene pendapatan hanya satu jalur. Keuangan mesti dijaga (cash flow) hingga keadaan aman sampai (gajian).
Dahulukan Produk Terbatas/Mengikuti Lelang
Ketika kamu sudah mengatur keuangan atau pengeluaran, saatnya cek produk utama yang ada dalam listing kamu di awal. Biasanya kolektor sejati mencari produk atau barang yang bernilai tinggi dari bagian yang kaya sejarah atau produk terbatas. Nantinya produk ini bisa menjadi aset yang baik di kemudian hari. Lelang juga menjadi faktor pendukung mendapatkan produk tersebut, ikuti program lelang produk limited edition bahkan satu-satunya di dunia melalui platform resmi.
FanGir menjadi salah satu platform lelang produk hobi dan koleksi di Indonesia yang mengedepankan produk berlisensi resmi dan terbatas setiap edisinya. Kamu sebagai kolektor bisa mendapatkan, menemukan dan membeli produk berupa merchandise idola dari ranah entertainment, sports, hingga pop culture setiap waktu. Cek koleksi FanGir sekarang di www.fangir.com
Mau lihat rekor lelang terbaru dari FanGir? Baca selengkapnya di sini.
Hindari Produk Ilegal/Palsu - Ada Hukumnya
Setiap kolektor pasti gak mau dong berurusan dengan barang ilegal/palsu. Selain memungkinkan kondisi fisik dan kualitas, produk palsu tersebut dapat menyeret pelaku ke dalam hukum. Pastinya kamu tidak ingin berurusan dengan cara yang merugikan tersebut. Oleh karena itu, pastikan setiap koleksi yang ingin kamu dapatkan selalu resmi dari perusahaan maupun kolektor produksi.
Berikut bunyi hukuman membeli atau menjual barang ilegal atau palsu, melansir detik.com:
"UU Perlindungan Konsumen ancamannya adalah lima tahun, denda Rp 5 miliar," imbuh Rusharyanto. Ada pula UU Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek yang bisa menjerat produsen, bukan konsumen, barang palsu dengan ancaman maksimal lima tahun penjara dan denda paling banyak satu miliar.”
FanGir tidak memperjualbelikan produk ilegal atau palsu. Berkolaborasi dengan induk resmi, membuat FanGir menjadi yang pertama dalam setiap rilisan produk merchandise hobi dan koleksi yang berkualitas. Saat ini FanGir telah bekerjasama dengan induk/federasi resmi dalam memproduksi merchandise seperti PT Liga Indonesia Baru (LIB), Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI), Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), dan PT Chris John Indonesia.
Agendakan Meetup Komunitas - Bisa ikutan Gimme A Break!
Untuk lebih detail mengenai pengetahuan baru terkait hobi dan koleksi, kamu bisa rutin mengikuti meetup komunitas agar terus mendapat pengalaman, update, hingga legacy dari komunitas tersebut. Komunitas membuat mindset menjadi lebih segar dan terbuka mengenai kondisi di lapangan (topik seputar hobi dan koleksi). Kamu tidak perlu khawatir mengenai pengalaman serta barang yang dipertunjukkan oleh komunitas, semua itu legal dan resmi. Karena sejatinya komunitas terbentuk dari mereka pehobi dan kolektor yang menjaga integritas lingkungan dan bentuk dukungan terhadap kualitas produk tetap ada dan tak usang di makan waktu.
Meetup komunitas seperti Gimme A Break! dilakukan lebih sering dan menjadi meetup terbesar di Indonesia—sebagai bagian dari rutinitas seluruh kolektor dapat ambience, teman baru, hingga pengalaman terkoneksi dari yang pemula sampai expert. FanGir dan kolektor besar Nimitz terus mendukung penuh hadirnya Gimme A Break! series di kota-kota besar tanah air untuk meningkatkan popularitas kolektor yang masih minim dikenal oleh masyarakat.
Mau tau kegiatan menyenangkan meetup komunitas Gimme A Break!, baca informasi lebih banyak di sini.
Ayo produktif lagi kolektor, temukan barang berkualitas dari FanGir.com!