Rekor Liga Indonesia, Mustahil Terjadi Lagi

Rekor Liga Indonesia, Mustahil Terjadi Lagi

Sejak Liga Indonesia pertama kali dilaksanakan tahun 1994 kejadian fantastis hadir di tengah-tengah problematika kepengurusan. Terdapat rekor—versi tertinggi yang tercipta dalam satu musim atau bahkan mustahil terjadi kedua kali dilakukan oleh klub dan pemain. Rekor juga menjadi pembuktian kompetisi yang hadir lebih dari dua dekade tersebut menjadi populer di sepak bola Indonesia tak pernah surut. Terbukti dari 18 klub BRI Liga 1 musim 2021/2022 saling mengalahkan hingga akhir musim dan jarak poin antar lini cukup kecil (kompetitif).

Mengenal sejarah dan rekor Liga Indonesia adalah dua kata yang penting dalam sepak bola. Sedikit perbedaan, sejarah—peristiwa yang terjadi di masa lalu, sedangkan rekor—pencapaian yang terjadi di masa lalu dan menjadi kompetisi di masa kini dan masa depan. Liga Indonesia telah menciptakan rekor-rekor yang berhasil tercipta hingga saat ini belum ada yang bisa menaklukannya.

Sebagai penggemar sepak bola di Indonesia, kira-kira rekor apa saja yang pernah dilakukan klub dan pemain Liga Indonesia yang mustahil terjadi lagi?

Rekor Nirkalah – Persipura Jayapura

Rekor yang tercipta dari musim ke musim selama Liga Indonesia (1994-2019) selalu ada tim yang tampil dominan dengan rekor nirkalah—tanpa kekalahan beruntun dalam satu musim. Persipura Jayapura menjadi tim yang memiliki rekor nirkalah terbanyak, bahkan sampai empat musim sekaligus. Hasil pertandingan fantastis milik Persipura tersebut terjadi pada musim 2014, 2013, 2011, dan 2010. Bahkan tiga diantara musim tersebut menjadi juara.

Dari yang paling kecil namun sulit dikejar terjadi pada 2014, kala Persipura tak terkalahkan dalam 18 laga secara beruntun. Kemudian pada 2009/2010, rapor cukup tinggi dilakukan tanpa kekalahan sebanyak 25 laga. Lanjut di tahun terbaiknya Persipura pada musim 2013, yaitu 26 laga beruntun nirkalah dan menjadi pemilik rekor yang mustahil terjadi lagi di Liga Indonesia yang semakin kompetitif ini.

Gol Terbanyak – Sylvano Comvalius

Sebelum memutuskan gantung sepatu dari sepak bola, Sylvano Comvalius pernah mencicipi Liga 1 Indonesia 2017 lalu bersama Bali United. Pemain asal Belanda ini tergolong yang superior bin bombastis dengan menjadi ujung tombak pasukan Serdadu Tridatu. Mengapa tidak? Sebagai pemain asing yang tergolong baru bermain di Indonesia sukses mencatatkan gol terbanyak dalam satu musim. 37 gol milik Comvalius sepertinya menjadi rekor Liga Indonesia yang mustahil terjadi dengan persaingan yang ketat di kompetisi BRI Liga 1 Indonesia.

Pemain Terbaik – Kurnia Meiga

Biasanya kita dihadapkan pemain terbaik dunia dengan sosok playmaker, striker, dan Midfilder/defender. Tetapi seiring dengan kemampuan dan respon gemilang melalui penyelamatan di bawah mistar gawang, kiper adalah pemain yang tepat menempati posisi nomor satu. Ya, kita tahu bahwa Manuel Neuer—kiper Jerman pernah menjadi pemain terbaik Piala Dunia 2014, dan Gianluigi Buffon pada 2006 silam. Lalu, bagaimana dengan kiper di Indonesia?

Satu-satunya yang pernah merasakan predikat terbaik dalam sepak bola Liga Indonesia adalah Kurnia Meiga. Dimana sepanjang gelaran Liga Indonesia 1994 lalu, baru muncul posisi penjaga gawang terbaik musim 2009/2010 ini. Kurnia Meiga tampil cukup impresif bersama Arema Indonesia kala menjadi juara Indonesia Super League atau ISL.

Pemain Terbaik Terbanyak – Boaz Solossa

Predikat pemain terbaik Liga Indonesia memang jarang dilakukan oleh pemain lokal sejak edisi pertama Liga Indonesia digelar. Kesuksesan pemain asing masih menjadi pro kontra untuk kualitas pemain lokal yang dinilai kurang konsisten dalam kompetisi. Akan tetapi, Indonesia sejatinya tak pernah kehilangan wonderkid dari seluruh penjuru negeri. Salah satunya adalah Boaz Solossa.

Boaz sejak usia 18 tahun sudah tampil apik bersama timnas dan klub Persipura Jayapura. Hal itu terjadi ketika Boaz menciptakan rekor yang mustahil terjadi kembali dalam waktu singkat Boaz menjadi pemain terbaik era Liga Indonesia sebanyak 3 kali di musim 2008/2009,2010/2011, dan 2013. Uniknya, hanya si Bayi Ajaib—panggilan Boaz muda yang mampu meraih predikat lebih dari satu kali tiap musim-nya.

Top Skorer Beruntun – Cristian Gonzales

Bedanya dengan Sylvano Comvalius adalah rekor gol terbanyak selama satu musim. Kalau Cristian Gonzales cukup membuat nihil yang melampauinya. Pemain terbaik dunia pun jarang ditemui menjadi top skorer beruntun lebih dari tiga musim. Di Liga Indonesia, hanya El Loco Gonzales yang mampu meraih rekor sampai empat kali secara beruntun, lho. Gokiel, kan!

Keganasannya itu ia raih selama menjadi pemain Persik Kediri. Jebolan Deportivo Maldonado ini mampu menjadi top skorer di empat edisi beruntun yang dimulai pada tahun 2005 dengan 25 gol. Selanjutnya tiga edisi lainnya secara positif ia peroleh di tahun 2006 dengan 29 gol, 2007 dengan 32 gol dan 2009 dengan torehan 28 gol. Meski di tahun 2009 harus berbagi tempat dengan Boaz Solossa, nyatanya raihan ini sangat sulit dilakukan dalam beberapa tahun ke depan.

Back to blog