Tinju dunia telah melahirkan superstar hebat yang eksistensinya sudah tidak diragukan lagi, mulai dari Muhammad Ali, Mike Tyson, hingga Floyd Mayweather Jr. Dengan rekor-rekor legenda tinju dunia, mereka telah menjadi idola pecinta tinju dunia dengan catatan pertandingan yang fenomenal. Lalu, bagaimana dengan petinju legenda Indonesia? Khusus pecinta gulat tangan tanah air, tercatat pernah melahirkan petinju-petinju terbaik dengan prestasi yang cukup cemerlang di pentas tinju dunia.
Siapa saja mereka?
Sebelum itu, sepanjang sejarah tinju profesional, tercatat rekor petinju Indonesia yang pernah menjadi juara tinju dunia di kelas yang berbeda. Nama-nama yang muncul sejak petinju pertama Indonesia, Ellyas Pical—dengan masa kejayaan tinju pro Indonesia mendapat tempat di hati penggemarnya. Dari sejumlah atlet tinju yang berhasil menciptakan rekor juara dunia, secara keseluruhan, Indonesia memang cukup disegani dalam gelaran tinju dunia di kelasnya.
Berikut rekor petinju Indonesia yang memiliki prestasi (gelar juara) dunia.
Ellyas Pical (1982 – 2000) – IBF Super Flyweight Champion
Pelopor petinju Indonesia mendunia yang harum namanya di masa kejayaan, Ellyas Pical. Lahir di Saparua, Maluku 1960, Ellyas menjadi petinju Indonesia pertama yang meraih gelar juara dunia. Gelar dunia pertama yang berhasil diraih terjadi di Seoul pada Mei, 1984 silam. Ketika pertandingan melawan Hi-yung Chung—petinju tuan rumah yang berhasil dilalui dalam pertarungan 12 ronde. Mulai saat itu, nama Ellyas Pical—petinju legendaris Indonesia terkenal di kancah tinju dunia (internasional).
Baca juga:
Tak hanya sampai disitu eksistensinya. Pada tahun 1985, Pical berhasil merebut gelar juara dunia kelas junior versi IBF (Super Flyweight Champion) melawan petinju Korea Selatan, Ju Do-chun. Kali ini, Pical berhasil mengalahkan wakil Korea di depan publik sendiri, di Istora Senayan. Gelar dunia ini menjadi milik Ellyas Pical dan membubuhkan namanya di buku sejarah dunia.
Nico Thomas – IBF Minimum Weight Champion
Berjarak tak jauh dari legenda Ellyas Pical, muncul nama Nico Thomas sebagai petinju Indonesia yang berprestasi di panggung dunia. Laga pertama pria kelahiran Ambon, Maluku ini terjadi di SEA Games Bangkok, 1985 silam. Kala itu, Nico langsung menyabet medali perak untuk kontingen tanah air. Setaun berselang, barulah Nico memutuskan hijrah ke ring tinju profesional.
Tekat, skill dan kemampuan Nico memang tak diragukan untuk tampil di ring tinju kelas terbang mini versi IBF (Minimum Weight Champion). Pada tahun 1989 silam, ia berhasil meraih kemenangan atas petinju Thailand, Samuth Sith Naruepol dengan angka lebih tinggi. Meski, gelar itu kemudian dicuri oleh petinju asal Filipina, Eric Chaves, setelah 100 hari sejak kemenangannya. Namun, lewat prestasi yang tercatat dalam sejarah membuat bangga Indonesia. Kini, Nico Thomas telah membuktikan bahwa nama sang legenda tinju Indonesia sudah ada di dalamnya.
Ajib Albarado – WBF Super Weight Champion
Sebelum masa-masa kejayaan Daud Yordan dan Chris John merajalela di belantika tinju Indonesia, nama Ajib Albarado cukup sukses di era kejayaan Nico Thomas dan Ellyas Pical. Pria kelahiran Surabaya tersebut mengharumkan bangsa Indonesia usai merebut gelar juara dunia kelas ringan super alias welter junior WBF tahun 1996. Kala itu, Ajib sukses menundukkan petinju Filipina, Dindo Canov, dengan angka mutlak.
Selain itu, rekor Ajib juga cukup populer, karena menjadi petinju Indonesia dengan mempertahankan gelar tersebut dari tahun 1996 hingga 2000. Selanjutnya, Ajib menuntaskan karir profesional tinju di Jepang menggunakan nama Albarado Nishimaru.
Daud Yordan – WBO Asia Pacific
Dari namanya mungkin tak asing di kalangan milenial Indonesia. Petinju yang cukup populer di era 2010-an ini memiliki prestasi yang cukup mentereng, Daud Yordan. Daud Yordan atau biasa dipanggil Cino, menjadi petinju Indonesia yang populer dengan meraih gelar juara dunia versi WBO Asia Pasific untuk kelas bulu (featherweight) dan kelas ringan (lightweight). Pria kelahiran 1987 ini, pernah meraih kejuaraan dunia tersebut di tahun yang berbeda.
Prestasi membanggakan yang berhasil tercipta pada tahun 2019. Dimana Daud Yordan berhasil merebut gelar WBC International Challenge kelas ringan super (Super Fly Weight Champion) usai mengalahkan petinju Thailand, Aekkawee Kaewmanee, di ronde kelima. Kemudian, di tahun yang sama, Cino kembali menyabet gelar WBO Oriental Super Lightweight dan IBA World Super Lightweight untuk kelas super ringan. Dengan begitu, gelar-gelar dunia tersebut memberikan Cino mencatatkan sejarah sebagai salah satu petinju terbaik tanah air.
Catatan rekor Daud Yordan selama pertandingan adalah 40 kemenangan, dengan 27 kemenangan KO.
Chris John (1998 – 2013) – WBA Super Featherweight Champion
Sudah bukan rahasia umum kalau nama yang satu ini fenomenal di kalangan pecinta tinju Indonesia, bahkan dunia. Nama Chris John sangat fenomenal usai dirinya menjadi juara kelas bulu (featherweight) WBA. Apalagi, tercatat Chris John telah mempertahankan gelar juara dunia tersebut sebanyak 18 kali (2003 – 2013)—rekor yang sangat fenomenal untuk petinju Asia.
Rekor Chris John dibuka pertama kali pada 26 September 2003 silam, kala berkesempatan menantang Oscar Leon dari Kolombia. Chris John memenangkan pertandingan dengan angka sangat tipis (split decision) dan berhak atas gelas WBA Super Featherweight Champion sementara (interim title).
Tak lama berselang, The Dragon (julukannya) mendapat momentum penghibahan gelar juara definitif, ketika sang juara bertahan Derrick Gainer dari Amerika Serikat kalah angka dalam pertandingan melawan Juan Manuel Marquez. Kesempatan ini pun tak di sia-siakan oleh The Dragon untuk terus berprestasi di kancah tinju dunia. Selanjutnya, ia pun mengukuhkan gelar juara sepenuhnya setelah mengalahkan Osamu Sato pada 4 Juni 2004.
Selama dekade kekuasaannya, The Dragon akhirnya takluk dalam mempertahankan gelar ke-19 yang dilaksanakan di Metro City, Northbridge, di tangan Simpiwe Vetyeka dari Afrika Selatan pada 6 Desember 2013.
Dari kelima legenda tinju Indonesia di atas, mereka telah memenangkan gelar juara tinju dunia. Untuk mengapresiasi sang legenda tinju Indonesia, FanGir memiliki rencana menarik agar publik kembali mendapatkan memorabilia—masa-masa emas sang legenda.
Jadi, ikutin terus kegiatan kami di seluruh social media dan website resmi www.fangir.com. Dapatkan penawaran menarik setiap harinya dengan produk berlisensi resmi dari FanGir.
Disclaimer:
FanGir adalah perusahaan asal Indonesia yang beroperasi di industri ritel dan merchandise sejak tahun 2019. Menghadirkan beragam layanan dan pengalaman baru menikmati karya dari artis, atlet, hingga profesional dengan produk memorabilia berlisensi resmi. Saat ini FanGir telah menjadi mitra produksi kartu trading card dan jersey bertanda-tangan dari APPI (Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia) dan PT Liga Indonesia Baru (LIB), khusus para pemain, tim, hingga legenda sepakbola nasional.