Tren dari sebuah trading card—perdagangan kartu dunia saat ini mulai ramai diperbincangkan. Sebelum pandemi covid-19, masyarakat telah mengenal berbagai trading card sebagai salah satu alternatif hobi dan permainan untuk dipertandingkan. Salah satu trading card saat ini yang kita ketahui adalah trading card game dengan karakter Pokemon dan Yu-Gi-Oh. Namun di sisi lain, ternyata sebagian besar penggemar olahraga juga menggunakan trading card sebagai hobi para penggemar seorang idola/tim.
Di Indonesia, popularitas trading card secara umum diketahui merupakan sebuah permainan layaknya anak-anak dan bapak-bapak di warung atau di poskamling untuk sekedar meluangkan waktu bermain. Dimana kartu yang berisikan macam karakter/model bisa berfungsi sebagai alat ukur/penentu permainan. Nyatanya di era modernisasi trading card, beberapa pihak menilai aktivitas kartu ini sangat menjanjikan pertumbuhan dari tahun ke tahun. Saat itu pula konsep trading card memiliki nilai sentimentil dan juga aset bagi para penggemar dengan perputaran uang juga besar, lho.
Market Trading Card Global
Menurut laporan 'State of Trading Card' oleh eBay, pembelian kartu trading di situs eBay.com selama pandemi 2021 (Januari - Juli) mengalami kenaikan signifikan sebesar 175%. Hal ini merupakan pergerakan ekonomi yang sangat besar dari perdagangan kartu di masa pandemi.
Menurut survei yahoo.finance.com, Di pasar trading card olahraga global terutama didorong oleh kemajuan teknologi yang signifikan di bidang kartu perdagangan. selain itu, pertumbuhan pasar negara berkembang seperti Asia Pasifik dan Timur Tengah, dan urbanisasi yang cepat secara global meningkatkan pasar. China dan India adalah salah satu dari dua pasar negara berkembang terbesar, memegang peluang yang menguntungkan untuk ekspansi bisnis di seluruh industri trading card.
Perkiraan pasar yang diberikan dalam laporan ini hasil dari penelitian sekunder mendalam, wawancara primer dan ulasan ahli internal. Perkiraan pasar ini telah dipertimbangkan dengan mempelajari dampak dari berbagai faktor sosial, politik dan ekonomi bersama dengan dinamika pasar saat ini yang mempengaruhi pertumbuhan secara global.
Seiring dengan peningkatan pasar, metode ini terdiri dari dinamika pasar yang mencakup analisis Lima Poin Penting yaitu daya tawar pembeli, daya tawar pemasok, ancaman pendatang baru, ancaman pengganti, dan tingkat kompetitor.
Pemain utama di pasar olahraga adalah Futera, kartu Leaf Trading, Panini SPA, Topps., Upper Deck Company, dan Lain-lain.
Market di Indonesia
Salah satu kesuksesan trading card adalah waralaba Pokemon yang sangat bersejarah di Indonesia. Kenapa? Selain jadi salah satu seri TGC populer di seluruh dunia, Salim Group melalui PT Anugerah Kreasi Gemilang (AKG) berhasil membawa permainan kartu Pokemon Trading Card Game ke Tanah Air. The Pokemon Company resmi merilis TCG Pokemon dalam bahasa Indonesia.
Jadi, para penggemar game kartu Pokemon bisa mengoleksi edisi khusus dengan mudah. Di samping itu, dalam hal rasa penasaran masyarakat terhadap trading card tak lepas dari keberadaan booster pack. Dimana para pemain atau penggemar bisa merasakan sensasi secara acak/random untuk mendapatkan serial kartu dalam melengkapi kebutuhan dek yang berisikan 60 kartu Pokemon dan item-itemnya.
Bagaimana dengan pasar trading card sport di Indonesia?
Masih sedikitnya pemain kartu perdagangan jenis olahraga di Asia, membuat data riset pasar tersebut kurang informasi. Namun hal itu tak sebanding dengan kenyataan popularitas penggemar olahraga terbesar di Asia. SSI atau Survei Skala Indonesia membuktikan, bahwa 90.8 persen publik Indonesia tahu olahraga. Bahkan, 47.6% menyukainya. Itulah sebabnya olahraga menjadi komoditas yang bisa menjadi sarana untuk merebut simpati. Salah satunya adalah penggemar trading card sport (olahraga).
Sedangkan menurut Nielsen Sports mencatat, 77% penduduk Indonesia memiliki ketertarikan pada olahraga sepak bola, terutama saat menyaksikan timnas berlaga. Menurut riset dengan sumber yang sama pun, Asia Tenggara merupakan salah satu kawasan 'gila bola'. Sehingga menjadikan negara Indonesia berada di peringkat teratas soal penggemar sepak bola mengalahkan negara Spanyol, Brasil, Italia, dan Jerman.
FanGir dan LIB siapkan trading card Liga Indonesia
Pada Jumat (7/1), PT LIB menjalin kesepakatan dengan beberapa mitra diantaranya; FitTogether, Asyst, Garuda Indonesia, dan tentunya FanGir--sebagai mitra resmi kartu perdagangan (Trading Card). Dalam konferensi pers-nya, selaku Direktur Utama FanGir, Ade Sulistioputra meyakini adanya animo besar yang datang dari seluruh penggemar sepak bola di Indonesia dengan kehadiran merchant kartu olahraga pertama ini.
“Ini untuk pertama kalinya di Indonesia. Kami berharap bisa memberikan sajian khusus yang menarik dan berbeda kepada seluruh pecinta sepak bola Indonesia. Banyak hal yang bisa dimaksimalkan dari kartu bola khusus ini ,” bilang Ade Sulistioputra, Direktur Utama FanGir.
Apalagi di masa pandemi ini khusus-nya penggemar sepak bola Tanah Air sulit untuk berinteraksi dengan para idola mereka di saat pertandingan. Begitu juga dengan tren kartu perdagangan dunia yang meningkat seiring dengan pencapaiaan pasar Sports Trading Cards Global yang bernilai USD 13.82 Miliar pada 2019 dan diproyeksikan mencapai USD 98.75 Miliar pada 2027, dengan tingkat pertumbuhan tahunan (CAGR) 23.01%. Dikutip berdasarkan Verified Market Research.