brand fashion pesepakbola

Pesona Kolaborasi Pesepakbola dan Brand Fashion

Saat ini hubungan antara pesona pesepakbola dan fashion lebih dari sekadar model athletes with fashion sense tetapi menjadi pertemuan kolaboratif industri yang saling bersinergi. Dimana fashion mampu mendongkrak market penggemar sepak bola melalui sportswear dan soccer kit, sedangkan sepak bola mendapatkan eksposur dari dunia fashion di luar lapangan hijau.

The Athletic pernah mengunggah paradigma ini. Menurut mereka, telah terjadi perubahan paradigma antara pesepakbola dan brand fashion saat ini. Dimana dulu sepak bola adalah olahraga yang ultra-maskulin. Maka, tiap pemain yang necis, menjadi pergunjingan suporter maupun tim. Sekarang tren telah mengubahnya.

Sedangkan menurut laman Highsnobiety, para penggemar sepak bola rela membeli koleksi desainer dan tampil maksimal demi klub favoritnya sejak era 1970-an. Gaya modis suporter itulah yang kemudian memberi pengaruh pada perkembangan streetwear di era modern ini.

Menilik estetika desain sepak bola

Masuk ke seragam tim yang memiliki daya tarik fashion masing-masing di era sekarang. Terlalu seringnya menggaet brand fashion dalam mendesain jersey tim, menunjukkan betapa seriusnya klub dalam mempertimbangkan brand image. Siapa saja klub sepak bola kerja sama brand fashion desain?

Baca juga: Jersey Terbaru Timnas Indonesia

Pertama datang dari kolaborasi brand Umbo dengan skatewear titans Palace pada 2012 lalu, yang menjadikan mereka selalu diingat. Tentu karena kolaborasi dengan brand tersebut, alasan brand ternama Supreme hingga Patta pun melanjutkan eksistensinya.

Real Madrid dengan Yohji Tamamoto pada 2014 lalu. Meski berumur pendek, tetapi kerja sama mereka sebagai pemantik perubahan strategi marketing.

Kemudian yang paling terlihat jelas popularitasnya adalah ketika klub asal Paris – Perancis, PSG kolaborasi dengan Air Jordan. Dimana para pemain terbaik dunia seperti Neymar, Mbappe, dan Lionel Messi yang kini berada di klub tersebut mengenakan kaos Air Jordan untuk proyek iklan mereka.

Program kerjasama PSG dan Air Jordan tentu menjadi sorotan mata dunia dan hal ini menjadi langka didapatkan klub sepak bola manapun sejauh ini. Fenomena tersebut sampai banyak dikaitkan dengan kampanye fashion yang lebih menguntungkan dibandingkan prestasi meraih banyak piala bergengsi.

Bagaimana dengan pesepakbola?

Tercatat bahwa sekitar satu dekade belakangan ini pesona tampilan jadi bahan perbincangan hangat klub sepak bola. Dibuktikan dengan model jersey pemain, bahkan digunakan sebagai alat jualan. Strategi marketing semacam itu pun dinilai sukses pada beberapa klub sepak bola dengan menggaet pasat dari image fashion look yang ditampilkan.

Sedangkan pesona pemain yang sering tampil dengan brand fashion seperti David Beckham, Cristiano Ronaldo dengan desainer made custom suits. Kemudian menemukan Hector Bellerin menyusuri catwalk Louis Vuitton dan Eduardo Camavinga bersama Balenciaga. Belum lagi kerja sama brand Gucci dengan bintang sepak bola Manchester City, serta soon-to-be brand ambassador Jack Grealish membuka cakrawala pesatnya kolaborasi brand fashion dan sepak bola.

Lebih lanjut, selain menjadi pesepakbola dengan transfer termahal, Jack Grealish tersebut juga telah menandatangani sponsor utama jutaan pounds dari Gucci, lho. Menurut The Sun, dia akan dibayar untuk menggunakan pakaian label desainer ternama Italia itu sebagai duta resmi. The Sun menambahkan dalam laporannya, bahwa sebelumnya Gucci belum pernah memakai atlet sebagai official ambassador.

Namun pada kenyataannya, daya tarik pemain yang berposisi sebagai striker asal Inggris mampu mencuri perhatian Gucci. Di negaranya, Grealish menjadi primadona, ia membangun performa yang positif di klub dan brands.

 

 

Beberapa pemain lain sebelum mengikuti jejak langkah Jack Grealish sudah mendapatkan collaboration deal dengan brand dunia, yakni Megan Rapinoe—loewe, Marcus Rashford—Burberry, dan Kylian Mbappe—Dior. Meski kolaborasi ini dianggap masih minim di sejumlah kalangan, manuver marketing popularity menunjukkan betapa fleksibelnya fashion menjamah pasar baru.

Selain pesepakbola yang mulai melambungkan namanya dalam brand fashion, atribut lain sepak bola telah menginfiltrasi tren high fashion seperti brand Off White. Brand modis milenial ini mulai mengalirkan seni ke dalam olahraga dengan unsur kental dalam desainnya. Kolaborasi paling hits adalah antara PSG dan desainer label Koche. Selain itu masih ada figur-figur fashion yang mewujudkan terhadap olahraga sepak bola melalui desain fashion, yakni Martine Rose, Liam Hodges, dan Guillermo Andrade.

Fashion Apparel BRI Liga 1 Indonesia

Industri sepak bola dunia memang telah jauh melangkah bersama brand fashion, itu hal tak bisa dibantahkan. Di Indonesia sendiri, meski keadaan klub masih di bawah bayang-bayang pembenaran federasi, tetapi hubungan dengan apparel lokal terus diasah. Karena jersey sepak bola dengan pernak-perniknya memiliki pasarnya sendiri. Persikabo 1973—klub asal Bogor bersama Adhoc Apparel, terdapat desain dengan unsur Kota Bogor sebagai kota hujan ke dalam jersey tandang. Kemudian Arema FC bersama SEA menggunakan unsur relief unik Candi Badut dalam jersey sebagai simbol kejayaan kultural.

Hal tersebut tentu menjadi dasar berkembangnya kolaborasi antar fashion dan pesepakbola Indonesia. Semakin besar market yang dilakukan oleh klub membuka kemungkinan bagi desainer-desainer terbaik lokal untuk memperkuat engagement mereka dengan tim sepak bola. Selain itu, tingginya minat penggemar sepak bola Indonesia, tinggal asal creative framework yang tepat antara kolaborasi brand fashion lokal, klub, maupun pesepakbola kedepannya.

Back to blog