Bagi penikmat musik zaman modern, mengumpulkan piringan hitam (vinyl) menjadi sebuah ketertarikan tersendiri yang tidak bisa diukur oleh apapun. Bak mencari sesuatu yang bermanfaat, kolektor musik vinyl tersebut sudah ada sejak era lampau. Mulai dari ukuran 12 inci hingga desain transparan. Tren mengoleksi vinyl beberapa tahun terakhir pun tengah mengalami kebangkitan. Banyak faktor yang mempengaruhi memori, kualitas, dan kebangkitan digital musik bagi para kolektor vinyl. Yuk, cari tahu bagaimana menjadi kolektor musik vinyl di artikel info FanGir berikut ini.
Sejarah Musik Vinyl
Sebelum jauh mengetahui langkah-langkah menjadi koleksi musik vinyl, ketahui dulu sejarah yang pernah terjadi dan populer hingga sekarang. Koleksi musik vinyl telah menjadi hobi sebagian penggemar musik, fans, hingga masyarakat umum sejak format vinyl pertama kali diperkenalkan pada tahun 1948 oleh perusahaan rekaman Columbia Records.
Book Riot
Awalnya mereka mengenalkan piringan hitam berukuran 12 inci dengan kecepatan rotasi 33 1/3 rpm (putaran per menit) yang terbuat dari bahan vinyl. Format ini dikenal sebagai "LP" (Long Play) dan menggantikan format piringan hitam 78 rpm yang lebih pendek.
Baca juga:
Selanjutnya pada tahun 1950-an hingga 1970-an, vinyl menjadi format dominan untuk mendengarkan musik. Artis dan band terkenal seperti The Beatles, Elvis Presley, The Rolling Stones, dan Pink Floyd merilis album-album klasik mereka dalam format vinyl. Pada masa ini, industri rekaman mencapai puncaknya dengan penjualan vinyl yang tinggi.
Selama era 1970-an, format vinyl mengalami perkembangan lebih lanjut. Format 7 inci single (single vinyl) dengan kecepatan rotasi 45 rpm menjadi populer, memberikan pendengar pilihan untuk membeli lagu-lagu secara individual. Pada akhir 1970-an, muncul juga format vinyl berukuran 10 inci, yang memberikan kualitas suara yang lebih baik daripada single 7 inci tetapi lebih kompak daripada LP 12 inci.
Kemudian di era 1980-an dan 1990-an, popularitas vinyl mengalami penurunan minat dengan munculnya format CD yang lebih praktis dan lebih tahan lama. Banyak orang beralih ke CD sebagai format utama untuk mendengarkan musik. Namun, meskipun popularitasnya menurun, sekelompok kolektor dan pecinta musik tetap setia pada format vinyl dan melanjutkan kegiatan koleksi mereka.
Hal ini berkembang pesat di awal 2000-an, ketika terjadi kebangkitan minat terhadap vinyl. Beberapa faktor yang mempengaruhinya antara lain nostalgia, kekaguman terhadap kualitas suara analog, dan rasa kenyamanan yang didapat dari ritual mendengarkan vinyl. Industri musik juga mulai meresmikan kembali rilisan album dalam format vinyl, baik dalam bentuk album baru maupun reissue dari album klasik.
Sejak kebangkitan vinyl itulah komunitas kolektor musik vinyl mulai diperhitungkan. Kolektor vinyl mencari rekaman langka (memori), edisi terbatas (kualitas), dan varian warna vinyl yang unik. Pasar vinyl bekas juga tumbuh dengan harga rekaman langka dan langka yang meningkat secara signifikan.
Hingga saat ini, kolektor musik vinyl tetap ada dan terus mengembangkan koleksi mereka. Vinyl telah menjadi simbol keaslian dan penghargaan terhadap warisan musik yang berharga. Meskipun kebangkitan format digital mendominasi cara kita mendengarkan musik. Vinyl terus menarik minat penggemar musik yang mencari pengalaman mendengarkan musik yang lebih kaya dan autentik.
Bagaimana vinyl bisa bernilai tinggi?
Hal ini dibuktikan dengan sebagian besar kolektor musik vinyl memahami penilaian (grading) sebuah koleksi bersejarah. Pasalnya, grading tersebut dapat menjadi acuan penting dalam menentukan memori dan kualitas vinyl bernilai tinggi kedepannya.
Vmgvinyl.com
Menurut Owner Scratch Rhythm, Christ Allen Sembiring kriteria grading vinyl terdiri dari 75% - 100% (Mint, Near Mint), kondisi 70% - 50% (Very Good Plus, Very Good), kondisi 45% - 25% (Good, Poor), sedangkan 20% - 0% (Poor, Fair).
Ada banyak sekali transaksi di berbagai social media untuk sebuah kolektor musi vinyl ini. Sejumlah situs e-commerce pun menyajikan barang langka yang tentu harganya cukup tinggi. Apalagi dengan grading tertentu dan alternatif cetakan vinyl yang original (bukan reissue) dapat bernilai lebih tinggi.
“Hasil dari pembelajaran untuk menentukan kualitas vinyl bisa berawal dari First Pressing daripada Reissue Version. Vinyl cetakan awal terkenal dengan kualitas suara yang masih murni dan kental dengan hasil rekaman analog pada era vinyl dibuat, berbeda dengan vinyl cetakan ulang (reissue),” Allen.
Namun, untuk lebih efektif lagi menemukan vinyl berkualitas, kamu bisa terjun langsung bersama kolektor (bergabung bersama komunitas), untuk memastikan kondisi fisik, kejernihan suara secara terperinci dari track per track. Kenali langkah-langkah menjadi kolektor musik vinyl.
Untuk menjadi kolektor musik vinyl, berikut adalah beberapa langkah yang dapat kamu tekuni:
Kenali Vinyl dan Jenis Musiknya
Pelajari tentang berbagai genre musik dan artis yang tersedia dalam format vinyl. Pilih genre musik yang paling kamu gemari, minati atau fokuskan pada jenis musik tertentu untuk memulai koleksi.
Kemudian dapatkan pemahaman yang baik tentang vinyl, termasuk jenis-jenisnya, ukuran, kecepatan rotasi, dan cara membaca label vinyl. Pelajari juga tentang kondisi fisik vinyl, seperti tanda-tanda kerusakan dan kualitas suara.
Selain itu ketahui tanda-tanda kerusakan pada vinyl, seperti goresan, lengkungan, atau noda. Usahakan untuk membeli vinyl dalam kondisi yang baik, terutama jika kamu berniat mendengarkan rekaman tersebut.
Up-to-Date dengan Rilisan Musik
Ikuti informasi tentang rilisan vinyl terbaru. Berlangganan majalah musik, ikuti situs web, dan ikuti toko-toko musik lokal atau online yang menjual vinyl. Hal ini akan membantu kamu mengetahui tentang album atau rekaman yang penting dan bernilai tinggi.
Kunjungi Outlet Musik Vinyl
Cari toko-toko (outlet) vinyl di daerah kamu dan kunjungi mereka secara teratur untuk mengetahui demand pasar. Temukan juga outlet yang menyediakan pilihan yang luas dan memiliki kualitas yang baik. Jelajahi setiap lemari (vinyl) musik mereka, tanyakan kepada pemilik toko tentang koleksi yang langka atau bernilai tinggi, dan kembangkan hubungan dengan mereka untuk mendapatkan informasi terbaru.
Cari Vinyl Secondhand
Selain toko-toko musik, jelajahi juga pasar kedua (toko barang bekas) dan penjualan yard untuk mencari vinyl bekas tetapi berharga. Kadang-kadang kamu perlu menemukan album yang langka atau koleksi vinyl dari orang-orang yang menjualnya tanpa menyadari nilai sebenarnya.
Memulai Koleksi dengan yang disukai
Mulailah dengan beberapa album yang paling kamu sukai, dan perluas koleksi kamu dari sana. Cari album-album musik klasik atau memiliki nilai sejarah, serta karya-karya artis yang kamu gemari. Tetapkan tujuan dan anggaran yang realistis untuk pembelian vinyl baru atau bekas, ya.
Jaga dan Rawat Vinyl
Simpan vinyl kamu dengan benar cara yang tepat untuk kemurnian kondisinya. Gunakan sleeve pelindung untuk melindungi vinyl dari debu dan goresan. Simpan vinyl dalam tempat yang kering dan terlindung dari cahaya langsung. Bersihkan vinyl secara teratur menggunakan peralatan dan produk pembersih yang sesuai. Kalau bisa beri penilaian grading koleksi vinyl demi aset investasi di kemudian hari.
Terhubung dengan Komunitas
Bergabunglah dengan komunitas koleksi vinyl, baik secara offline maupun online, baik tanah air maupun internasional. Temui/ikuti perkembangan kolektor musik vinyl dunia, forum diskusi, dan berpartisipasi dalam acara-acara musik atau pameran vinyl. Tujuan ini memberikan kamu kesempatan untuk bertukar informasi, mendapatkan saran, dan mengetahui lebih banyak tentang dunia (memori, kualitas, dan kebangkitan) vinyl.
Penting diingat! Bahwa menjadi kolektor musik vinyl adalah proses yang berkelanjutan dan membutuhkan kesabaran serta dedikasi tinggi. Dengan waktu, pengalaman, dan pengetahuan yang tepat, kamu dapat membangun koleksi vinyl yang berharga dan dapat menikmati keindahan suara analog yang khas, serta aset investasi yang bernilai tinggi.