Berawal dari hype sebuah kartu perdagangan atau biasa yang dikenal dengan trading card. Di awal pandemi ini terdapat banyak kalangan masyarakat mengisi waktu luang dengan bermain trading card game (TCG). Trading card bukan hanya dikenal sebagai kartu koleksi biasa, sejatinya kartu-kartu ini memiliki beragam keuntungan bagi si pemiliknya.
Trading card—kartu perdagangan yang dijual untuk keperluan hobi atau koleksi para penggemar bisa dijadikan investasi di masa depan. Hal ini disinyalir dengan adanya tren kartu perdagangan dunia saat ini yang bernilai USD 13,82 Miliar pada 2019 dan diproyeksikan mencapai USD 98,75 Miliar pada 2027 mendatang. Adapun tingkat pertumbuhan tahunan mencapai 23,01% (CAGR) yang dikutip berdasarkan Verified Market Research.
Belum lagi investasi NFT dalam beberapa bulan terakhir kalau memperhatikan kabar terbaru seputar aset digital. Meski tak ada hubungannya dengan Bitcoin, tetapi popularitas token non-fungible ini menghasilkan banyak hype di industri trading card, terutama dalam bidang seni, musik, bahkan olahraga.
Jadi, kemungkinan-kemungkinan lain tersebut jelas membuktikan industri trading card bisa jadi investasi yang bernilai atau sebagai aset pembaharuan.
Berikut fakta yang mendukung trading card jadi investasi.
Investasi Digital Trading Card - NFT
Mengenal istilah NFT trading card merupakan respresentasi virtual dari physical undelying asset. Dimana dalam hal ini NFT trading card memiliki keunikan dalam perpindahan ke dunia digital sebagai koleksi yang memiliki nilai investasi. Kartu-kartu virtual ini banyak diperjual-belikan di website atau marketplace yang bisa kamu dapatkan. Salah satunya adalah OpenSea.
Cara kerja NFT trading card hampir sama dengan pada umumnya, hanya saja NFT jenis ini dengan membuat token di Ethereum atau blockchain smart contract. Bila harga token tersebut mengalami kenaikan, pemilik NFT juga mendapat keuntungan besar dari menjual item miliknya tersebut.
Faktanya
NFT trading card diakui sebagai salah satu kemiripan dengan versi aslinya. Maka dari itu sifat digitalisasi tersebut begitu unik dan hampir tak ada celah, beberapa kartu juga bernilai lebih berharga dan bernilai mahal. Bahkan, melansir dari Sportsnaut.com, NFT NBA Top Shot card berhasil memecahkan rekor penjualan hingga 600 juta dolar AS atau setara Rp8,5 triliun.
Beberapa contoh NFT trading card, yaitu NBA Top Shot, Curio Card, Candy Digital, dan SoRare.
Masterpiece Series Kartu seharga Rp 158 Juta
Siapa anak 90-an yang gak kenal kartun animasi Yu-Gi-Oh? Yap, selain cerita yang menarik dibalik film-nya, ternyata ada kisah lain dibalik industri trading card game-nya. Ini menjadi rekor terbaru seputar permainan kartu koleksi Jepang yang dibuat oleh Konami pada tahun 1999 lalu.
Selain mengesankan dalam awal penjualannya, ternyata alasan kartu ini menjadi buruan para gamers maupun kolektor adalah dari bahan kartu hingga stok terbatas. Pasalnya, kartu peringatan legendaris Seto Kaiba ini hanya ada 1000 kartu di dunia. Dengan harga US$1.000 atau setara 14,4 juta dengan 99,9 persen perak murni dibungkus kotak akrilik.
Sedangkan yang paling fenomenal adalah Yu-Gi-Oh! TCG Masterpiece Series Blue-Eyes White Dragon yang diketahui baru saja rilis di Eropa dan terjual habis dalam beberapa detik dari waktu pembukaan Pre-Order saja.
Termasuk rekor terbaru yang dimiliki kartu ini terjadi di situs lelang eBay, Kartu Yu-Gi-Oh! TCG Masterpiece Series Blue-Eyes White Dragon memecahkan harga fantastis senilai US$11.000 atau setara Rp158,7 juta!
Alat Investasi Sejak Dini
Di Jepang, saking populernya trading card game, menjadikan beberapa industri menggelar kompetisi permainan kartu untuk anak-anak belajar berinvestasi. Melalui pendidikan investasi menggunakan permainan kartu, banyak industri yang berharap mendatangkan investor di masa depan.
Dikutip dari japanesestation.com, Asosiasi untuk Promosi Literasi Keuangan yang merupakan sebuah organisasi nirlaba, telah mengembangkan permainan kartu bernama Economica, yang memungkinkan dua pemain bersaing untuk meningkatkan aset-aset mereka. Hal ini merupakan simulasi lingkungan ekonomi, seperti, penurunan kurs yen dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Salah satu pengembang trading card game, Sumitomo Mitsui Asset Management Co. menyelenggarakan kompetisi permainan kartu Economica di berbagai bagian di Jepang dan nasional.
FanGir jual Trading Card Liga Indonesia
Baru-baru ini PT Liga Indonesia Baru (LIB) baru saja memutuskan kerjasama dengan beberapa perusahaan guna meningkatkan kualitas Liga Indonesia dari beberapa aspek. Salah satunya adalah aspek entertainment. Bermitra dengan FanGir, Liga Indonesia kedepannya ingin mencetak sejarah di industri penjualan merchandise resmi Trading Card Liga Indonesia.
Ada beberapa produk resmi trading card yang akan dipasarkan ke publik berupa foto-foto pemain, statistik hingga tanda tangan para pemain. Situs resmi yang bisa diakses hanya www.fangir.com