Fakta Liga Indonesia

Fakta Klub Promosi-Degradasi BRI Liga 1 Indonesia

Dengan berakhirnya kompetisi BRI Liga 1 Indonesia musim 2021/2022 meninggalkan kisah menarik dari klub promosi yang berjuang di Liga Indonesia (Liga 1 dan Liga 2). Bali United keluar sebagai juara liga, sedangkan Persipura, Persiraja dan Persela harus turun ke kasta Liga 2 musim 2022/2023. Sedangkan klub-klub yang berhak promosi ke Liga 1, yakni Persis Solo, Rans Cilegon, dan Dewa United. Tentu hal ini menjadi menarik, karena ada beberapa fakta yang harus kamu ketahui seputar klub promosi tersebut.

Fakta klub promosi-degradasi BRI Liga 1 Indonesia 2022/2023 sejatinya telah melewati perjalanan panjang yang diselenggarakan awal bulan Juni 2021 – Maret 2022 dengan sistem series. Dengan menciptakan sejarah baru klub, back to back champions hingga kompetisi yang menyajikan cerita menarik di setiap pertandingan.

Hadir di tengah musim pandemi membuat sejarah baru bagi sepak bola Indonesia. Meskipun banyak faktor yang meragukan jadwal kompetisi, operator liga (PT LIB) sukses menggelar kompetisi resmi sesuai jadwal yang telah ditentukan. Sesuai dengan peraturan Liga Indonesia, adapun klub promosi dan degradasi yang berhak mengikuti kompetisi musim selanjutnya.

Klub Degradasi BRI Liga 1 Indonesia

Persipura Jayapura menjadi tim terakhir yang dipastikan akan degradasi ke Liga 2 musim 2022/2023 dengan status juara terbanyak Liga Indonesia. Sejarah ini pun tercipta dari hasil akhir yang mengantarkan Mutiara Hitam—julukan Persipura untuk pertama kalinya bermain di kompetisi kedua selama penyelenggaraan kompetisi sepak bola Indonesia sejak 1994. Saat itu Persipura berada di posisi 16 klasemen dengan kalah head-to-head dari Barito Putera di zona merah.

Dua klub lain yang juga harus tampil di kompetisi Liga 2 adalah Persiraja dan Persela Lamongan. Laskar Joko Tingkir—julukan Persela Lamongan tersingkir di posisi 17 klasemen dengan hanya memiliki tiga kemenangan, 12 seri dan 19 kekalahan. Sedangkan Laskar Rencong—Persiraja Banda Aceh harus menelan pil pahit untuk kembali ke Liga 2 dari dasar klasemen, setelah hanya memetik dua kemenangan saja.

Fakta Persipura Jayapura

Persipura Jayapura merupakan satu-satunya klub dengan gelar terbanyak Liga Indonesia berjumlah empat trofi (2005, 2008, 2009, 2010-2011, dan 2013). Selain itu, mereka juga mengharumkan nama baik di kancah Asia dengan mencapai semifinal AFC Cup 2014 lalu. Mutiara Hitam mengalami cobaan terberat setelah 28 tahun berkarir di kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Rekor yang sulit diterima masyarakat Papua dan Liga Indonesia setelah memastikan “Raja Liga Indonesia” bermain di Liga 2.

Fakta Persela Lamongan

Sejak dipastikan turun kasta untuk kedua kalinya sejak 2004 (18 tahun silam), Laskar Joko Tingkir hanya bisa mengemas 21 poin. Selama berkiprah di Liga 1 Indonesia, tim asal Jawa Timur ini cenderung stabil sebagai klub papan tengah. Posisi terbaik Persela Lamongan berada di empat besar Indonesia Super League. Sebelum akhirnya di musim 2021/2022 menjadi musim pahit bagi mereka dan LA Mania (suporter setia).

Padahal, persiapan mereka tidaklah buruk, dengan mengontrak pelatih-pelatih kawakan seperti Iwan Setiawan—pelatih berlisensi AFC Pro (awal musim), Jafri Sastra (putaran kedua)—mantan pelatih Mitra Kukar, sebelum akhirnya mengundurkan diri dan digantikan Ragil Sudirman sampai akhir musim.

Fakta Persiraja Banda Aceh

Rentetan hasil buruk yang dilakoni Persiraja Banda Aceh membuat persaingan kompetisi di Liga 1 musim 2022/2023 tanpa klub dari Sumatera. Persiraja menjadi klub paling sedikit menyumbang kemenangan. Pergantian pelatih dari Hendri Susilo ke Akhyar Ilyas tak mampu mengangkat performa klub dari provinsi paling barat Indonesia.

Klub Promosi BRI Liga 1 Indonesia

Setelah mengarungi kompetisi Liga 2 musim 2021/2022, tercipta tiga klub yang berhasil membuka jalan ke kasta tertinggi Liga 1 Indonesia. Klub-klub tersebut adalah Persis Solo, Rans Cilegon FC, dan Dewa United. Liga 1 Indonesia bukan hal baru bagi Laskar Sambernyawa, Persis Solo, mereka sudah keluar masuk sebagai salah satu klub populer di Indonesia. Sedangkan Rans Cilegon FC dan Dewa United akan menjadi sejarah baru dalam mengarungi kompetisi BRI Liga 1 musim 2022/2023.

Ketiga klub yang memiliki standarisasi dan kualitas dari segi finansial dan manajemen tentu bisa memberikan warna baru di industri tertinggi sepak bola Indonesia. Tetapi, hal ini harus tetap diantisipasi dengan mempersiapkan tim dengan baik bila tak mau kembali ke divisi kedua.

Fakta Persis Solo

Demi menyongsong BRI Liga 1 musim 2022/2023, Persis Solo langsung menggebrak bursa transfer. Meski sebagian besar masih ada skuad sebelumnya, mereka telah menyiapkan sederet nama-nama besar untuk memperkuat klub menghadapi musim berikutnya. Bersama pelatih terbaiknya, Jacksen F. Tiago—yang membawa juara Liga 2 tentu tak mau takabur dan hanya menjadi kuda hitam sepanjang pertandingan.

Fakta Rans Cilegon FC

Sejak dibeli oleh artis sekaligus pemilik Rans Entertainment, Raffi Ahmad, Rans Cilegon FC langsung menuai perhatian dan tancap gas promosi ke BRI Liga 1. Mereka pun mencatatkan rekor di musim pertama berada di Liga 2 dengan langsung promosi untuk pertama kalinya dalam sejarah klub. Klub ini cukup mumpuni untuk menghadirkan suatu gairah baru di industri sepak bola Indonesia. Dengan teknik marketing, pengelolaan manajemen dan peremajaan pemain menjadikan Rans Cilegon FC klub modern di Liga Indonesia.

Fakta Dewa United

Sama halnya Rans, Martapura Dewa United juga memprioritaskan kualitas klub dan fasilitas terbaik untuk meningkatkan standarisasi internasional. Hal inilah yang menjadi tujuan klub yang berbasis di Bandar Lampung untuk memasang target tinggi di Liga 1 Indonesia musim 2022/2023. Di bawah asuhan Nil Maizar, mereka optimis mencapai target tersebut. Fokus itu tentu membuat Dewa United mencoba memaksimalkan bursa transfer dan mempertahankan 40 persen skuad lama untuk mengimbangi intensitas strategi yang dibutuhkan.

Back to blog