Nomor Punggung Sepakbola

Bakat-Talenta Pengguna Nomor Punggung Sepak Bola

Dalam sepak bola harus memiliki nomor punggung sebagai bagian dari teknis pertandingan antara kedua kesebelasan yang bertanding. Awal mulanya kehadiran nomor punggung sepak bola untuk menjadi pembeda antara pemain satu dan lain. Tapi, tahukah kamu setiap nomor punggung memiliki popularitas bagi penggunanya? Bakat dan talenta dari si pemain sepak bola dunia memang teruji memiliki nomor punggung yang sama. Entah kebetulan atau magical, tetapi secara keseluruhan pemain terbukti memiliki kemampuan di atas rata-rata.

Beberapa nomor punggung pemilik bakat dan talenta dari waktu ke waktu adalah nomor 7, 5, 1, 2, 6, 8, dan 10. Di balik nomor punggung tersebut telah tersembunyi makna dan tradisi yang paling populer, tertanam dalam stigma penggemar sepak bola. Penulis ambil contoh para pemain dengan bakat dan talenta luas biasa dari ketujuh nomor tersebut adalah Cristiano Ronaldo, Zinedine Zidane, Manuel Neuer, Cafu, Xavi Hernandez, dan Lionel Messi. Meski mereka berbeda generasi, tetapi nomor punggung selalu berada di pemilik terbaiknya.

Sejarah Nomor Punggung

Diketahui klub sepak bola pertama kali yang mengenalkan penggunaan nomor punggung saat bertanding adalah tim Arsenal. Untuk pertama kalinya bagi sejarah klub sepak bola Arsenal menggunakan nomor punggung di kostum pemain saat bertanding melawan Sheffield Wednesday pada 25 Agustus 1928. Nomor yang dikenakan para pemain berurutan mulai dari nomor 1-11, dari kiper, bek, gelandang, dan nomor terakhir (11) digunakan oleh penyerang sayap.

Penggunaan nomor punggung disebut-sebut dilakukan oleh sang pelatih, Herbert Chapman—saat melatih Arsenal hingga FA mengesahkan aturan nomor punggung di tahun 1939.

Melansir laman resmi Arsenal, ide sang pelatih Herbert Chapman menggunakan nomor punggung untuk para pemainnya agar bisa lebih mengetahui posisi satu pemain dan menghubungkan dengan pemain lainnya.

Pembagian nomor punggung sendiri menurut Herbert dilakukan berdasarkan posisi di atas lapangan. Saat itu, sang pelatih menggunakan formasi fenomenal 2-3-5 dengan istilah W-M dengan urutan 2 full-back, 3 half-back, dan 5 penyerang. Di barisan lima penyerang ini mulai terlihat dalam penomoran tradisional di sepak bola. 7 dan 11 untuk penyerang luar, 8 dan 10 untuk penyerang dalam, dan 9 untuk penyerang tengah.

Bakat dan Talenta Pemain Sepak Bola

Kini, dengan nomor punggung lebih sering diasosiasikan bagi para pemain yang memiliki kemampuan (skill) lebih dari pemain biasanya, yaitu bakat dan talenta. Lebih dari itu, setiap nomor punggung memiliki makna, tanggung jawab dan perannya masing-masing. Sebagai contoh beberapa nomor rendah (1-6) secara tradisional digunakan para pemain bertahan, sedangkan yang lebih tinggi (7-11) didedikasikan untuk pemain di sisi penyerang seperti playmaker, penyerang sayap, dan penyerang tengah.

Hingga hari ini nomor punggung jelas selalu bersemayam untuk para pemain yang dikondisikan sesuai dengan kemampuannya di lapangan. Intinya nomor punggung tidak serta merta asal digunakan pemain dan tim yang menginstruksikan penggunaan nomor tersebut.

Misalnya, nomor punggung 10 yang kita ketahui identik dengan pemain yang kreatif, cerdas, skill individu di atas rata-rata, dan penopang serangan tim. Biasanya digunakan sebagai playmaker. Melihat beberapa sosok yang selalu jadi panutan adalah Lionel Messi (Barcelona), Diego Maradona (Argentina), Del Piero (Juventus), hingga Pele (Brasil) yang sampai saat ini selalu jadi pembicaraan soal nomor punggung terbaik dari generasi ke generasi sepak bola.

Kemudian ada nomor punggung 9 yang kerap populer digunakan oleh para penyerang dengan julukan Bomber (ganas). Para pemain yang terkenal dengan nomor 9 seperti Robert Lewandowski dan Romelu Lukaku. Sementara pengguna nomor 8 biasanya seorang gelandang cerdas, box-to-box, seperti Frank Lampard (Chelsea), Toni Kroos (Real Madrid), Steven Gerrard (Liverpool), hingga Andres Iniesta (Barcelona).

Di urutan nomor punggung rendah ada 2, 4, dan 5 yang mengisi posisi sebagai pertahanan tim. Nomor ini biasanya digunakan oleh pemain dengan tipikal bakat hebat dalam mengisi pos bertahan. Ketika melihat nomor punggung (2) ada pemain sehebat Cafu (Brasil), Dani Alves (Barcelona) hingga Garry Neuville (Manchester United). Sedangkan nomor (4) ada Cesc Fabregas (Arsenal), dan nomor (5) dengan pemain paling jenius adalah Zinedine Zidane (Real Madrid).

Kriteria pemain berbakat dan talenta yang kerap menggunakan nomor punggung (1) adalah Kiper—sang tembok terakhir sebuah tim dalam pertandingan. Biasanya kiper bertalenta sangat dipercaya untuk menjadi andalan di bawah mistar. Tak bisa dipungkiri bila kiper juga memiliki hak penuh atas permainan termasuk membangun serangan dari bawah. Kiper-kiper yang memiliki bakat dan menjadi bintang dunia pengguna nomor punggung (1) adalah Lev Yashin (Uni Soviet), Gianluigi Buffon (Juventus), hingga Iker Casillas (Real Madrid).

Back to blog