Lelang barang sepakbola

5 Lelang Paling Heboh Sepanjang Masa Sepak Bola

Bagi pecinta barang lelang sekaligus penggemar sepak bola nampaknya sudah sering mendengar kabar kegiatan satu ini. Hampir semua kegiatan lelang berdampak pada suatu persaingan yang memicu adrenalin, karena memperebutkan barang yang bernilai historis pastinya. Sebut saja jersey ikonik “Tangan Tuhan” pemain terbaik Diego Maradona bersama timnas Argentina mencapai Rp 133,92 miliar. Atau Pele yang berhasil lelang hampir 1.600 barang koleksi miliknya lalu melalui lembaga lelang pada 2016 lalu.

Jersey, bola, sarung tangah kiper, medali hingga replika trofi mungkin menjadi items lelang paling biasa di belantika sepak bola dunia. Bagaimana dengan lelang yang menghebohkan sepanjang sejarah? Selain dibeli dengan harga fantastis, biasanya lelang tersebut memiliki arti yang cukup unik, jenaka, dan ada juga yang bersejarah.

Seiring perkembangan zaman, munculnya barang-barang unik yang jarang sekali ditemukan dalam industri sepak bola bahkan olahraga lain menjadi pusat perhatian dunia. Dimana kegiatan lelang ini dapat terjual hingga laku miliaran rupiah. Selain memiliki nilai sentimentil, beberapa barang lelang paling heboh sudah terangkum dalam info FanGir kali ini. Siapa saja yang berkesempatan memiliki barang lelang paling heboh sepanjang masa yang hanya bisa ditemui di sini.

Berikut lima lelang paling heboh sepanjang masa sepak bola dunia.

Aksi Suporter Belgia di eBay

Kejadian unik nan heboh yang terjadi pada situs lelang pada 2012 lalu, tepat saat gelaran Piala Eropa. Dimana aksi sekelompok suporter timnas Belgia yang bermaksud untuk mendukung tim kesayangnya tersebut, harus menemui jalan buntu (karena Belgia tidak lolos putara final). Alhasil mereka memutuskan untuk melelang dukungan di sebuah situsweb jual-beli internasiona, eBay.

Kelompok suporter yang jumlahnya mencapai 20 ribu orang itu mulai mempromosikan di “dagangan” mereka dengan deskripsi “Tangan kedua, terakhir dipakai di Piala Dunia 2002”. Kehebohan ini lantas mendapat respon dari salah satu penggemar dari Belanda yang rela nge-bid hingga tiga ribu euro atau sekitar 46 juta rupiah demi mendapatkan dukungan tambahan De Oranje.

Permen Karet Sir Alex Ferguson

Lelang merupakan kegiatan jual-beli yang unik dari transaksi pada umumnya, apalagi dengan benda yang mustahil dijual bisa mencetak sejarah di industri sepak bola. Sebagai contoh sebuah permen karet bekas pelatih The Reds Devils, Sir Alex Ferguson. Mantan pelatih yang telah 26 tahun melatih Manchester United memang terkenal di setiap pertandingan mengunyah permen karet. Dikabarkan ada permen karet bekas milik Sir Alex Ferguson laku terjual dengan harga Rp 7,3 miliar.

Permen karet bekas tersebut diketahui digunakan setelah laga terakhir melawan West Bromwich Albion pada 2013 lalu. Enam tahun kemudian tepatnya 2019 lalu, permen karet bekas tersebut tersedia di situs eBay dan dijual secara lelang. Ternyata, permen karet itu telah laku dengan harga 390 ribu pounsterling atau sekitar Rp 7,3 miliar.

Dikutip dari SportBible, uang hasil lelang permen karet Sir Alex Ferguson itu akan disumbangkan ke MU Foundation.

Tisu Lionel Messi

Satu lagi yang bikin hebol dalam pelelangan di sepak bola setelah permen karet, yaitu tisu Lionel Messi. Kejadian tersebut setelah pertemuan-perpisahan Lionel Messi dalam konferensi pers di Camp Nou, Barcelona. Dimana sang pemain terbaik tujuh kali tersebut menggunakan tisu untuk menyeka air matanya ketika menahan kesedihan setelah belasan tahun membela Blaugrana.

Menurut laporan Sportbible, tisu tersebut telah terjual dengan sistem lelang. Konon kata penjual, tisu tersebut diklaim mengandung material genetik La Pulga. Saking menghebohkan jagat maya, tisu bekas Lionel Messi ditawar dengan harga menembus angka Rp 14,3 miliar.

Kertas Jens Lehmann

Setelah tisu Lionel Messi dan permen karet Sir Alex Ferguson, ada yang lebih menghebohkan dunia sepak bola dengan sistem lelang. Dimana kertas contekan yang terjual hingga Rp 17 miliar, lho. Kok bisa, bisa dong. Kertas contekan itu pertama kali muncul di Piala Dunia 2006, tepatnya di pertandingan Jerman melawan Argentina. Kejadian drama adu penalti babak perempat final tersebut dimenangkan oleh tim Jerman.

Kala itu yang jadi sorotan media adalah peran Jens Lehmann sebagai penjaga gawang timnas Jerman yang berhasil menggagalkan dua algojo tim Tango, yakni Roberto Ayala dan Esteban Cambiaso. Usut punya usut keberhasilan Lehmann berkat catatan penting sang pelati kiper berupa kertas. Kertas tersebut kemudian ditemukan dalam sebuah acara lelang amal setelah kejuaraan Piala Dunia. Meski sudah kusut dan memudar, kertas keramat ini laku senilai satu juta euro atau sekitar Rp 15 miliar. Goks!

Kartu Panini Cristiano Ronaldo

Terakhir ada trading card dari Cristiano Ronaldo yang sangat langka. Dimana saat CR7 masih berkostum klub profesional pertamanya Sporting Lisbon pada musim 2002/2003 silam. Sebuah kartu koleksi (trading card) yang laku dilelang dengan nilai cukup mahal di Amerika Serikat. Kartu langka ini pun laku dilelang senilai 80 ribu US Dolar atau setara Rp 1,1 miliar di perusahaan lelang New Jersey, Goldin.

Dikabarkan langsung oleh Panini, perusahaan trading card asal Italia dikabarkan hanya menjual 200 kartu pertama Cristiano Ronaldo di seluruh dunia. Namun, banyak kartu yang akhirnya hilang atau rusak. Menariknya, masih ada beberapa trading card panini edisi pertama CR7 yang kondisinya masih sangat terjaga.

Bicara trading card, mungkin kamu menilai hanya sebuah kartu koleksi biasa yang tak memiliki value added. Salah besar. Trading card memiliki faktor memorabilia dan investasi bagi buat para penggemar serta kolektor untuk mencari suatu barang yang memiliki arti. Oleh karena itu, rasanya sangat mungkin bila kartu yang memiliki nilai sejarah bisa terjual mahal. Di Indonesia sendiri, trading card telah memiliki rumah yang siap menciptakan sejarah baru di industri sepak bola. FanGir mencoba menciptakan momen trading card setiap musim melalui lisensi PT LIB sebagai operator BRI Liga 1 Indonesia.

Bila kamu tertarik dengan trading card bisa langsung beli di sini.

Back to blog