Siapa yang melewatkan Juventus Village di Jakarta, kemarin? Patut disayangkan kalau para pecinta sepak bola dunia melewatkan ini. Kenapa? Juventus Village di Jakarta dalam tiga hari mengadakan pameran sekaligus rencana pengembangan akademi pertama di Bali, Indonesia. Setelah sebelumnya, Shanghai menjadi pusat perhatian akademi terbesar di Asia, kini mereka kembali melebarkan sayapnya di tanah air.
Bukan rencana semata ini terjadi, dengan populasi terbanyak di Asia bahkan dunia, Indonesia memiliki talenta yang besar untuk sebuah harapan kemajuan sepak bola. Selain itu, Indonesia memiliki fanbase Juventus terbesar kedua di dunia dengan 40 jutaan tifosi Juventus. Untuk itu, Juventus Village sangat tepat menggelar acara pameran, hiburan hingga launching akademi di Bali menjadi tujuan selanjutnya.
Apa saja kegiatan Juventus Village di Jakarta, kemarin?
Tim berjuluk I Bianconeri telah menggelar Juventus Village di Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan pada 27 -29 Januari 2023. Hari pertama hadir untuk pengenalan aktivitas dan fasilitas Juventus Village mulai dari pameran, exhibition, stage, dan games. Di hari kedua ada penandatanganan kesepakanan Juventus akademi di Bali dan beberapa penjelasan seputar Juventus Village. Di hari ketiga terdapat activity bersama semua relasi yang hadir, closing ceremony Juventus Village ditutup dengan nonton bareng laga pekan ke-20 Juventus vs Monza.
Ceremony Juventus Village turut dihadiri legenda Edgar David dan perwakilan Juventus Asia, APAC. Dimana seluruh pengunjung dapat menikmati aktivitas dan fasilitas yang tersedia di Juventus Village—yang terbuka untuk umum selama penyelenggaraannya.
“Sangat luar biasa bisa hadir di sini. Penyambutan yang begitu hangat oleh Juventini cukup membuat saya bangga,” ujar Davids.
Sementara itu, Manajer Direktur Juventus APAC, Federico Palombo menambahkan pihaknya sengaja menggelar Juventus Village di Indonesia, karena kesetiaan dan euforia yang tinggi terhadap klub kebanggaan, I Bianconeri.
“Fans di Indonesia memiliki loyalitas yang tinggi. Itulah mengapa alasan Juventus mau datang ke Indonesia,” tutur Federico.
Fasilitas dan Aktivitas Juventus Village di Jakarta
Dari fasilitas legacy, Juventus memamerkan sejumlah trofi juara yang pernah didapatkan. Trofi tersebut diantaranya trofi Serie-A (scudetto) Italia 2019-2020, trofi Supercoppa Europea 1996, Coppa Delle Coppe 1984, Coppa Intercontinentale 1996, Coppa Italia 2017-2018, Supercoppa Italiana 2021, hingga trofi Champions League 1996.
Tak hanya memamerkan trofi juara saja, dari sekian banyak trofi yang dibawa ke Jakarta berlisensi asli bukan replika atau semacamnya. Juventus Village memang sengaja menghadirkan trofi asli bergengsi tersebut untuk memberikan atmosfer kejuaraan serta energi positif bersama Juventini Indonesia.
Selain trofi bergengsi, Juventus Village juga memamerkan beberapa koleksi merchandise klub (dulu-sekarang), papan histori klub (sejarah Juventus), hingga informasi seputar tempat bersejarah di stadion.
Sedangkan untuk aktivitas paling berkesan yang dihadirkan selama tiga hari Juventus Village buat para pengunjung adalah Football Billiard, FIFA23 Competition, Claw Machine, Dribbling Challenge, Glambot, hingga Football Simulator. Bukan hanya itu, salah satu aktivitas paling ditunggu-tunggu fans adalah meet and greet dengan legenda Juventus, Edgar Davids.
Di akhir acara, kamu juga bisa menikmati nonton bareng Edgar Davids dan official APAC menyaksikan pertandingan lanjutan Serie-A 2022/2023 pekan ke-20 antara Juventus vs Monza pada Minggu, 29 Januari malam.
Launching Akademi Juventus di Bali
Adapun peresmian akademi Juventus ini termasuk agenda yang dibawa pada gelaran Juventus Village di Jakarta, Sabtu (28/1/2023). Juventus Akademi di Bali menjadi proyek resmi ke-91 yang tersebar di seluruh dunia. Juventus telah memiliki 91 akademi yang tersebar di 33 negara dunia, 49 titik lokasi, dan 40 ribu lebih pemain binaan. Sedangkan, Indonesia adalah negara Asia ke-9.
Proyek Juventus akademi ini lahir untuk membawa warna, metode, dan nilai kepada seluruh masyarakat dengan anak-anak bertalenta di dunia.
Menghadirkan pengajaran, pengembangan, pelatihan, keterampilan hingga pendidikan pemain muda dalam tumbuh dan berkembang menjadi pemain sepak bola profesional.
Metodologi Juventus Academy terbagi dalam lima poin yang dinamis setiap tahap pengembangan, yaitu gaya bermain, kemampuan teknik, kemampuan taktik, faktor emosional, faktor sosial, dan faktor mental. Hal itu mengikuti filosofi Juventus, hadirnya di Bali menjadi tujuan mengembangkan pesepak bola melalui visi yang tidak hanya mengandalkan teknik, tetapi juga mental, emosional, interpersonal hingga karakteristik.
Direktur Utama KIOS, Ade Sulistioputra, berharap dengan kehadiran Juventus Academy di Bali menjadi panutan positif terhadap perkembangan sepak bola tanah air, mengingat olahraga yang paling banyak penggemar di Indonesia adalah sepak bola.
“Sepak bola sangat digemari di Indonesia. Penonton akan menikmati sepak bola dari beberapa cara seperti nonton di stadion, televisi, platform online atau streaming. Kami melihat potensi besar dari Juventus Academy yang ingin membantu meningkatkan sepak bola di Indonesia,” tutur Ade.
Kenapa di Bali?
Bali memang sangat dikenal pusat rekreasi dan destinasi liburan terbaik di dunia dengan rata-rata pengunjung tertinggi setiap tahunnya (dibanding kota lain di Indonesia). Namun, ada warisan atau budaya dengan nilai-nilai yang selaras dengan tujuan I Bianconeri.
“Bali menjadi tempat yang fantastis dengan unsur alam dan budaya populer dunia. Siapapun yang datang ke Bali dengan tujuan top tourism dari seluruh dunia. Tetapi yang paling penting adalah nilai yang seragam dengan Juventus, mengharapkan banyak pemain hebat yang lahir dari sini,” tambah Federico.
Memiliki penggemar terbesar di Asia, menjadi harapan baru industri sepak bola tanah air untuk menciptakan generasi baru yang mendunia melalui akademi Juventus.
“Dengan banyaknya anak-anak Indonesia yang mencintai sepak bola, mereka punya talenta, dan saya yakin mereka akan lahir sebagai sepak bola top baru dari sini,” lanjutnya.
Ada satu hal yang menarik di sesi launching akademi, terdapat momen menghibur Juventus Club Indonesia (JCI) dan sang legenda Edgar Davids. Dimana gelandang berjuluk Pitbull, Edgar Davids menyapa para Juventini yang hadir dari berbagai daerah—dengan menyanyikan lagu/yel-yel khas Juve. Setelah selesai, mereka melakukan swafoto dan meminta tanda tangan sang mantan gelandang terbaik Juventus periode 1997-2004.