Momentum hadirnya Trading Card BRI Liga 1 Indonesia tentu bisa membantu upaya pendekatan penggemar dengan idola sekaligus kolektor dengan sebuah aset koleksi. Dari catatan FanGir, koleksi kartu hanya di rilis secara terbatas melalui FanGir.com dan mitra eksklusif PT LIB. Koleksi ratusan kartu yang meliputi para pemain terbaik BRI Liga 1 musim kompetisi 2021/2022 yang terdiri dari 18 klub peserta Liga 1 Indonesia, baik pemain debutan, pemain senior hingga para veteran sepak bola Indonesia.
Penggemar dan Kolektor Liga 1 akan menikmati koleksi kartu dari berbagai karakter pemain dengan kualitas desain terbaik, memorabilia, hingga tanda tangan pemain. Nah, dari ketiga jenis kartu yang diluncurkan, Autograph Cards menjadi alternatif paling tepat dijadikan aset atau kartu paling populer. Karena Autograph Card memiliki stok yang terbatas juga identik dengan pemain terbaik pilihan sekaligus terdapat value pada kartu bertanda tangan ini.
Siapa pemain terbaik di Autograph Cards?
FanGir dan PT LIB telah sepakat dalam membentuk klasifikasi dari kandidat para pemain BRI Liga 1 selama musim 2021/2022 menjadi pengisi slot kartu bertanda tangan. Pastinya dengan kuota yang terbatas dengan jumlah pemain yang sedikit, Autograph Cards akan memberikan pengalaman khusus kolektor kartu sepak bola. Sedangkan penggemar, bisa merasakan chemistry atau rasa bangga bila mendapatkan salah satu karakter pemain idola dengan tanda tangan eksklusif.
Berikut 10 pemain terbaik Autograph Cards.
Alfeandra Dewangga - PSIS Semarang
Alfeandra Dewangga Santosa merupakan pemain sepak bola profesional Indonesia kelahiran Semarang 28 Juni 2001 (20 Tahun) yang bermain sebagai bek untuk klub Liga 1 PSIS Semarang dan Tim Nasional Indonesia. Namanya menjadi populer bersama Arhan Pratama kala berjuang di Piala AFF 2020.
Sebagai pemain masa depan Alfeandra Dewangga memulai kariernya sebagai pesepak bola profesional dengan menjadi tim PPLP Jawa Tengah sejak 2018. Memiliki teknik dan visi bermain berdaya juang tinggi wajar bila bakatnya langsung dilirik PSIS Semarang dan menjadi pilar utama di lini pertahanan pada 2020. Belum lagi setelah penampilan bersama timnas senior di ajang AFF 2020 membuat Dewangga kembali menjadi sorotan media asing sekaligus klub-klub besar di Asia dan Eropa.
Berdasarkan perolehan data statistik Alfreanda Dewangga bersama PSIS Semarang telah menciptakan 9 penampilan.
Wiljan Pluim - PSM Makassar
Wiljan Pluim merupakan seorang pemain sepak bola berkewarganegaraan Belanda kelahiran 4 Januari 1989 (33 Tahun) yang bermain untuk klub PSM Makassar sebagai kapten, pengatur serangan, sekaligus Gelandang. Meski tidak berlari cepat, visi bermain dan kemampuan melepas umpan secara tepat adalah keunggulan pemain bertinggi 194 cm ini.
Wiljan Pluim mulai belajar sepak bola di klub Elspeet dan masuk ke Akademi Vitesse Arnhem (2008) di usia 19 Tahun. Pada 2010, Wiljan Pluim sempat diincar oleh Feyenoord, namun lebih memilih bertahan di Vitesse Arnhem. Karir sepak bola profesionalnya terus berlanjut di Asia bersama Binh Duong sampai tahun 2017 direkrut oleh PSM Makassar. Prestasi Pluim bareng PSM Makassar mendapatkan gelar Juara Piala Indonesia 2018.
Berdasarkan perolehan data statistik Wiljan Pluim bersama PSM Makassar telah menciptakan 25 Gol, 30 Assist dari 102 penampilan bersama Ayam Jantan dari Timur.
Hasyim Kipuw - PSM Makassar
Hasyim Kipuw merupakan pemain kelahiran Tulehu, 9 Mei 1989 yang berposisi sebagai bek kanan, bek kiri dan gelandang bertahan. Awal karir berada di SSB Remaja Maluku dan SSB UKI pada 2006. Pemain yang dikenal dengan kegesitan ia bisa bergabung dengan klub Persija Jakarta U-21 dan senior. Keberhasilan menembus tim inti Macan Kemayoran membuat dirinya dilirik klub lain seperti Arema, Bhayangkara, Bali United dan sekarang PSM Makassar dan bermain di BRI Liga 1 musim 2021/2022.
Jajang Mulyana - Bhayangkara FC
Jajang Mulyana merupakan pemain kelahiran Jatinangor, 23 Oktober 1988 yang bermain sebagai bek untuk klub Bhayangkara FC. Awal karir Jajang Mulyanan bermula di Bandung dan masuk ke tim muda Persib Bandung pada 2004. Pada 2007, Pelita Jaya menjadi klub profesional pertamanya dan di plot sebagai penyerang sukses. Sempat dipinjang klub asal Brasil, Boavista SC, Jajang kemudian kembali ke Indonesia dengan beberapa klub besar seperti Sriwijaya, Mitra Kukar, dan Bhayangkara FC yang menjadikannya pemain bertahan di BRI Liga 1 musim 2021/2022.
Diego Michiels - Borneo FC
Diego Michiels merupakan pemain Borneo FC kelahiran Belanda 8 Agustus 1990 berdarah Indonesia-Belanda. Nama Diego sudah malang melintang di kompetisi Liga Indonesia. Awal karir bermula saat di Belanda adalah klub junior RDC Deventer dan Go Ahead Eagles pada 2007 sampai berhasil ke tim senior klub. Sedangkan di Indonesia, klub pertama Diego bersama Pelita Jaya FC pada 2011, kemudian dipinjamkan ke Arema dan sempat berlabuh ke Sriwijaya FC, Mitra Kukar, dan Borneo FC hingga memperkuat Pesut Etam di BRI Liga 1.
Hendro Siswanto - Borneo FC
Hendro Siswanto merupakan gelandang serba bisa kelahiran Tuban, 12 Maret 1990 yang aktif bermain di posisi gelandang serang, gelandang kanan dan gelandang bertahan. Awal karir anak bungsu ini bermula di SSB Semen Gresik Tuban sebelum bergabung bersama Persida Sidoarjo dan Persepam Madura pada 2007. Setahun kemudian namanya langsung meroket setelah sukses masuk ke tim PON Jawa Timur. Alhasil, Hendro sukses merasakan atmosfer Liga tertinggi bersama PSIS Semarang, Persiba Balikpapan, Persela Lamongan, dan Arema FC hingga di BRI Liga 1 musim 2021/2022.
Paulo Henrique – Persiraja
Paulo Henrique Santos de Azevedo atau Paulo Henrique merupakan bomber Persiraja Banda Aceh kelahiran Brazil, 30 Maret 1991 (30 Tahun). Paulo Henrique menjadi top skor sementara Liga 1 musim 2021/2022 bagi Persiraja.
Sebelum berlabuh ke tim Persiraja Banda Aceh, Henrique mengawali karir sepakbolanya dengan bermain di Boavista SC Brazil. Dia juga dikabarkan pernah bermain di beberapa klub Eropa, yakni bermain di klub Santa Lucia, Marsa FC dan Victoria Hotspurs. Di Indonesia, Henrique berlabuh di tim Persiraja Banda Aceh pada bulan juni 2021.
Perolehan data statistik Paulo Henrique bersama Persiraja Banda Aceh sebanyak 10 pertandingan dengan mengemas 6 Gol.
Pratama Arhan - PSIS Semarang
Pratama Arhan Alif Rifai merupakan pemain muda timnas Indonesia dan PSIS Semarang yang paling bersinar di tahun 2021. Pria kelahiran Blora, 21 Desember 2001 tersebut mencuri perhatian kala tampil impresif saat gelaran Piala AFF 2020 lalu dengan mencetak 2 gol selama 6 pertandingan. Dia juga berhasil membawa pulang penghargaan Pemain Muda Terbaik Piala AFF 2020.
Karir Pratama Arhan dimulai pada tahun 2012, kemudian pada tahun 2018 secara resmi bergabung dengan PSIS Semarang. Ia memiliki kemampuan lemparan jarak jauh dan tendangan terukur membuat Pratama menjadi salah satu pemain bertahan modern kepunyaan Indonesia.
Menurut data statistik karir internasional, Pratama memulai di timnas Indonesia U-19 dan dipercaya menjadi kapten tim serta tampil delapan kali. Sedangkan bersama timnas U-23, ia bermain empat kali sebelum bergabung bersama senior. Di PSIS Semarang, Pratama baru mendapatkan tempat utama bermain di Liga 1 2021/2022 sebanyak 7 pertandingan dan 1 Kartu Kuning.
Kim Kurniawan – PSS Sleman
Kim Jeffry Kurniawan adalah pemain sepak bola Indonesia keturunan Jerman. Pria kelahiran 23 Maret 1990 berposisi sebagai gelandang serang maupun bertahan kini berada di tim PSS Sleman. Selama karir-nya di Indonesia, pemilik nomor punggung 23 tercatat pernah membela beberapa klub besar seperti Madura United, Persib Bandung dan kini di PSS Sleman.
Performa gemilang berseragam Super Elja membuat dirinya dinobatkan menjadi pemain terbaik PSS Sleman di Piala Menpora 2021. Padahal Kim telah vakum selama setahun dengan persiapan yang minin. Namun, dia kembali menemukan Top Performance dan menjadi kebanggaan warga sleman.
Dari data yang dihimpun selama membela PSS Sleman, catatan terbaik Kim selama Piala Menpora berhasil mencatat 8 pertandingan, total bermain 720 menit, 300 umpan berhasil, enam umpan kunci, tiga umpan silang, delapan terobosan, 14 umpan kepala, 27 tekel, 30 intersep dan 10 sapuan.
Evan Dimas - Bhayangkara FC
Evan Dimas Darmono adalah pemain sepak bola profesional Indonesia yang bermain untuk klub Liga 1 Bhayangkara pada posisi gelandang. Pria kelahiran Surabaya 13 Maret 1995 ini merupakan salah satu gelandang terbaik di timnas maupun klub Bhayangkara FC. Dalam karir sepak bola, Evan Dimas pernah membela Selangor FC di Liga Malaysia, Persija Jakarta dan Persebaya Surabaya.
Prestasi Evan Dimas berawal dari Juara AFF U-19 2013, Juara Liga 1 2017 bersama Bhayangkara FC, Medali Perak Pesta Olahraga Asia Tenggara U-23 2019 dan Medali Perunggu Pesta Olahraga Asia Tenggara U-23 2017. Sedangkan pencapaian individu yang berhasil diraih adalah Pemain Muda Terbaik Indonesia Soccer Championship A 2016 dan Pemain Terbaik Indonesia 2017 versi Goal.com
Statistik pemain yang identik dengan nomor 6 tersebut terbilang cukup impresif selama membela timnas Indonesia dengan 17 Matches, 3 Goals, 4 Assist dan 1 Kartu Kuning. Sementara di Bhayangkara tahun 2021 tercatap Evan Dimas sudah bermain 10 pertandingan dan 1 kartu kuning.